ISLAM ITU TERORISME ????

| 1 comment
Assalamu'alaikum
Salam bahagia kawan2..

Apa kabar kawan-kawan, semoga tetap sehat selalu..

Hura-hara kejadian yang melanda Indonesia saat ini, bencana alam, kecelakaan lalu lintas, korupsi, terorisme dan lain lain sangat-sangat memprihatinkan sekali yang nota bene Indonesia merupakan negara yang ramah, sopan, santun.

Apa lagi, mayoritas orang Indonesia manusianya beragama Islam, dan merupakan negara pemeluk agama Islam terbanyak di dunia. namun mengapa cobaan demi cobaan, ujian demi ujian seakan tidak pernah putus melanda negeri yang kita sayangi ini.

Bila mengacu kepada materi yang disampaikan oleh seorang sheik di America, Islam mengandung artian : Surrounder (kepasrahan, penyerahan diri), Submission (ketundukan, kepatuhan, pengabdian), Obedience (ketaatan), Sincerity (ketulusan,keikhlasan,kejujuran,kesungguhan) and Peace (kedamaian, ketentraman)
bentuk penyerahan dan kepasrahan total terhadap satu-satunya Penguasa AlamtSemesta, Allah SWT.

Bila mengacu pada arti tersebut, berarti sebagai ummat muslim harus melaksanakan ketotalitasan beribadah kepada Allah, baik dalam urusan dunia maupun akhirat (hubungan dengan Allah ( Hablumminallah ), Hubungan dengan manusia ( Hablumminannas ) dengan out put :  Memaksimalkan mengerjakan perintah nya serta meninggalkan segala larangan-Nya.

Dari sekian banyak perintah dan larangannya, Allah SWT langsung mengutus Nabi mulia Muhammad SAW sebagai bentuk rahmat Allah kepada ummat ini agar Rasulullah langsung mengajari dan mencontohkan bagaimana perintah dan larangan Allah itu dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. banyak buku-buku atau kumpulan hadist yang membahas tentang pribadi Rasulullah, tentang adab-adab ibadah ataupun muamalah yang menjelaskan secara terperinci ilmu-ilmu tersebut.

Dengan jelasnya contoh nyata dari Rasulullah Muhammad SAW, lalu mengapa Negara Indonesia, yang mayoritas ummat muslimnya santun, ramah, dan sopan-sopan ini menanggung cap sebagai "Islam Teroris " ??

Siapakah objek yang bermasalah, Islam kah atau orang nya kah ??

Islam merupakan ajaran yang sempurna, tidak ada cacat sedikitpun. begitu juga dengan dua pusaka yang Rasulullah Muhammad SAW pesankan untuk tetap dipegang teguh sampai mati : Al Qur'an dan Hadist.

Namun sayang, tidak semua orang Indonesia mampu dan mau belajar tentang Islam itu sendiri. Akibatnya informasi yang di dapatkan sepotong-sepotong, penjelasannya setengah-setengah, penafsirannya pun hanya berdasarkan hawa nafsu belaka. sehingga berakibat pemahaman yang salah, mis informasi, sikap dan tindakan yang tempramen yang akhirnya malah menjelekkan nama Islam itu sendiri. dan berakibat mudahnya seseorang terprovokasi dan diprovakasi oleh pihak - pihak yang memang menginginkan Islam itu hancur.

Sahabat-sahabat sekalian, ingat lah makna Islam itu sendiri :

Surrounder (kepasrahan, penyerahan diri), Submission (ketundukan, kepatuhan, pengabdian), Obedience (ketaatan), Sincerity (ketulusan,keikhlasan,kejujuran,kesungguhan) and Peace (kedamaian, ketentraman)

Bentuk penyerahan dan kepasrahan total terhadap satu-satunya Penguasa AlamtSemesta, Allah SWT.

Lalu bila semua-semuanya dari perintah Allah SWT mampu kita maksimalkan lakukan. serta semua-semua larangan Allah SWT mampu kita tinggalkan, Apakah mungkin kekacauan akan terjadi, terorisme tumbuh subur dan kejahatan-kejahatan muncul ??? Saya rasa tidak :)

Marilah sama-sama kita evaluasi diri kita dan menjadi seorang muslim yang mampu merepresentasikan Islam yang mengandung pengertian :

Surrounder (kepasrahan, penyerahan diri), Submission (ketundukan, kepatuhan, pengabdian), Obedience (ketaatan), Sincerity (ketulusan,keikhlasan,kejujuran,kesungguhan) and Peace (kedamaian, ketentraman)
bentuk penyerahan dan kepasrahan total terhadap satu-satunya Penguasa AlamtSemesta, Allah SWT.

Mudah-mudahan Allah SWT membimbing kita selalu untuk mendapatkan dan berjalan di atas Jalan Yang Lurus, bukan Jalan orang - orang yang di murkai - Nya bukan pula jalan orang - orang yang sesat.

Insya Allah

Wassalamu'alaikum
Salam Bahagia.
 

MENGEJAR MATERI UNTUK AKHIRAT

| No comment yet
Assalamu'alaikum
Salam Bahagia teman2..

lama gak posting di blog ini, kami mohon maaf karena luar biasanya kesibukan kami selaku para pengurus ini... sepertinya kesibukan itu menjadi kambing hitam :). Namun kami tidak bermaksud begitu, apa pun alasan kami, sebetulnya memang tidak pantas kami beralasan :).

namun, dibalik itu semua saya pribadi selaku penulis, memetik hikmah banyak sekali dibalik kesibukan-kesibukan ini. sadar atau pun tidak, semua kesibukan kita sekarang, kebanyakan memang untuk memenuhi kebutuhan kantong dompet yang lari nya akan ke kantong perut. hehehe.....

Semua mulai terabaikan satu persatu akibat kesibukan kita serta semakin banyaknya kebutuhan-kebutuhan yang harus kita penuhi. sandang, pangan, papan, dipan, triplek, batu, ( upssss,,, keterusan :D ). memang ini semua sudah menjadi hukum alam / sunnatullah manusia hidup di dunia.

Allah sendiri menyuruh kita untuk bekerja mencari sebagian rezeki Nya yang diberikan kepada hamba-hamba Nya. Rasulullah Muhammad SAW beserta para sahabat pun mencontohkan perilaku giat bekerja dan mencari nafkah. Bahkan khalifah Umar bin Khattab sangat tidak suka terhadap pemuda yang masih sehat dan mampu bekerja, menjadi pengangguran. mungkin kalau beliau masih hidup, karena beliau seorang pengusaha sukses jg, sangat mungkin pemuda-pemuda itu dibukain lapangan pekerjaan :)

Tapi yang harusnya jadi perhatian kita semua, saya dan  anda adalah bagaimana mengatur waktu sedemikian rupa agar waktu untuk memburu harta sampe ujung kulon itu bisa membawa kepada keberkahan. bukan sekeder keberlimpahan :)

Harta/materi merupakan sarana/alat untuk manusia saling melengkapi kebutuhannya. Allah sangat tahu hal itu. Karena itu lah DIA menundukkan segalanya untuk manusia, baik di darat atau pun yang di laut, bahkan di angkasa sekali pun, DIA memberikan lahan untuk diolah agar manusia mampu menyambung kehidupan.

Lalu pertanyaannya adalah, "bagaiman caranya agar materi yang kita kejar menjadi sebuah investasi untuk kehidupan akhirat ? "

Hal yang harus pertama kali di lakukan adalah membetulkan niat Anda serta action/tindakan. Bila kita bekerja kita niatkan hari itu sebagai sebuah perjuangan kita dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga dan rumah tangga, serta salah satu bentuk ibadah di luar ibadah-ibadah seperti : solat, puasa, zakat, pergi haji dll.

Karena segala sesuatu yang kita niatkan untuk mencari ridho Allah tentunya dengan niat, cara dan tindakan yang benar sesuai syariat, Insya Allah akan dinilai sebagai ibadah.. ( indahnya Islam :) ).

Dengan hanya berharap pada ridho Allah sekali pun tidak ada yang melihat pekerjaan kita, kita akan pasti melakukannya dengan semaksimal dan sebaik mungkin. bukan untuk mendapat pujian, bukan untuk mendapat sanjungan, bukan untuk kenaikan pangkat, bukan untuk "menjilat" bos, bukan untuk "cari muka" di depan rekan-rekan kerja dll.

Bila ternyata cara kerja kita hanya giat bila ada bos datang, atau hanya bila ada kunjungan dari para komisaris dll berarti sebuah tanda tanya besar terutama bagi kita yang muslim tentang motivasi sesungguhnya dalam bekerja dan bibit-bibit dari sikap "takut" terhadap manusia, riya, ujub sudah mulai ada tanda-tanda nya dalam diri kita.

Mari lah sama-sama kita benahi tujuan dan motivasi kita dalam beraktivitas sehari-hari baik dari hal-hal yang kecil mau pun yang besar. Bayangkan, bila kita melakukan hal-hal tersebut hanya mengharap ridhonya Allah, dan dengan ridho itu, kita berharap besar bahwa Allah akan memberikan kemudahan, keberlimpahan dan keberkahan dari rezeki yang kita jemput atau pun aktivitas postif lain yang kita lakukan. Alangkah indahnya hal itu sahabat :)

Setelah Allah memberikan nikmat itu, apa pun bentuk nikmatnya dan seberapa pun kuantitas nya, salurkan kembali rezeki itu, sedekahkan :).

Karena Allah berjanji yang merupakan mutlak sebuah kepastian bahwa DIA akan menambah nikmat orang-orang yang bersyukur kepadanya lebih banyak lagi. Semakin banyak harta yang kita dapatkan, harus semakin banyak pula kita beramal/beresedakah secara "brutal". hehehe
Baik untuk keluarga sendiri, atau pun kepada yang lainnya.

Secara tidak langsung, Anda menjadi representasti dari sifat "Rahman dan Rahim" nya Allah SWT karena Anda berusaha maksimal juga untuk memberikan kebagahagian kepada orang banyak melalui hasil keringat Anda yang halal :)

Sekali lagi, mari sama-sama kita benahi segal niatan, cara, tindakan dari aktivitas kita sehari-hari yang ditujukan hanya untuk Allah SWT dan semoga Allah menerunkan keridhoan serta keberlimpahan dan keberkahan yang diingiringi oleh ketenraman dalam hati, sehingga segala harta yang kita dapat mampu menjadi sebuah investasi untuk kehidupan akhirat yang abadi.

Karena semua yang kita lakukan, bukanlah untuk manusia semata :)

Wallahu'alam.

Wassalamu'alaikum

BAHAYA PROPAGANDA ANTI TUHAN FILM X-MEN FRIST CLASS BAGI INDONESIA (bag.1)

| No comment yet
Sampai saat ini umumnya masyarakat Indonesia masih menganggap film-film hollywood yang beredar melalui dvd-dvd baik yang bajakan ataupun original serta yang tayang di bioskop hanya murni sebagai sebuah alternatif hiburan pelepas penat dari aktivitas profesi/pekerjaan sehari-hari yang melelahkan.


Namun dalam setiap karya film, selalu ada sebuah makna baik tersirat atau pun tersurat yang ingin disampaikan oleh para cineas-cineas tersebut maupun oleh orang-orang yang terlibat dalam industri perfilman. Lalu selanjutnya ketika sebuah film itu dibuat memang mengandung maksud, pertanyaannya adalah "siapa pembuatnya", siapa orang yang berdiri di balik layar industri tersebut dan sekelumit pertanyaan-pertanyaan lainnya.


Dari kacamata itulah, penulis mencoba menelaah secara sederhana melalui sebuah film yang sepertinya cukup up to date baik di luar negeri atau pun di negeri kita Indonesia, yaitu X-Men Frist Class.


"X-Men First Class" adalah salah satu sub-tema terbaru di antara film X-Men lainnya semisal "X-Men The Last Stand" dan "X-Men the Origin: Wolverine" yang telah diproduksi tahun-tahun sebelumnya. Di film ini dikisahkan tentang awal-mula terbentuknya sebuah kumpulan Mutant di bawah naungan sekolah yang diasuh oleh Profesor X. Kisah X-Men sendiri berasal dari komik terbitan Marvel.  Ketika diangkat ke layar lebar, 21st Fox Century harus menyertakan Marvel Entertainment dan Dune Entertainment sebagai mitra asosiasi guna menggarap film ini.


Awal cerita,  kita diperkenalkan dengan seorang anak kecil bernama Erik Lensherr dengan lokasi cerita di Polandia tahun 1944. Erik lah yang nantinya akan mengakhiri kisah dalam film ini. Bisa dibilang, film ini secara garis besar ingin mengisahkan bagaimana lika-liku Erik dalam menjalani hidupnya. Rasa sedih, dendam, amarah dan ambisi yang ingin ia capai. So.. Siapa Erik sebenarnya ?


Dari alur cerita, kita akan tahu bahwa Erik adalah Magneto Junior, cuma bukan ini yang akan dibahas. Namun pembahasan kita terkait pesan-pesan tersembunyi yang diperankan oleh Erik dan lakon-lakon lainnya baik itu pesan berupa ucapan, kalimat, tindakan, maupun simbol.


Belum sampai dua menit, Kita akan diperlihatkan sebuah simbol yang terdapat pada baju yang dipakai Erik, yang tentunya kita semua telah mengenal baik simbol ini, logo heksagram, logo bintang David yang telah menjadi plakat resmi Zionisme Internasional. Sebuah simbol resmi bendera Israel. Seolah menandakan bahwa dalam cerita ini, pergerakan Zionisme diperankan oleh Erik.


 Erik dan keluarganya dalam film ini dikisahkan sebagai tawanan Nazi, dan itu berhubungan erat dengan cerita konyol Holocaust dimana para Zionis berupaya untuk mengais simpati dunia bahwa mereka adalah kaum tertindas yang berhak 'merebut' tanah Palestina. Namun tentu saja ini logika keliru, karena yang pernah menindas Israel adalah Jerman dan bukan Palestina.
Oke, kita 'pause' adegan Erik sampai di sini, lalu kita beralih ke seting lokasi di Westchester New York tahun 1944. Sebuah adegan dimana seorang anak kecil bernama Charles Francis Xavier tidur lelap di atas kasurnya, ia lalu terhenyak kaget ketika mendengar suara mencurigakan datang dari arah dapur. Spontan Charles Xavier beranjak dari tempat tidur untuk memeriksa suara tersebut. Setibanya di dapur ia baru tahu, ternyata ada maling kecil yang menyusup ke rumahnya untuk mencuri makanan.

Pencuri tersebut  adalah seorang Mutant bertubuh biru dengan kemampuan mengubah wujudnya seperti siapa saja, layaknya iblis yang mampu berubah wujud dan menyamar. Tapi jika diperhatikan lebih detail lagi, ternyata lantai dapur di rumah Xavier tersebut memiliki motif yang sudah tidak asing lagi, yaitu 'Checkered Floor' alias lantai hitam-putih ciri khas Freemason/secret societies yang selalu menjadi motif lantai dalam loji tempat mereka 'beribadah'.

Lantai hitam-putih di keyakinan Freemason/secret societies diyakini sebagai simbol persilangan dua alam, yaitu alam nyata dan alam gaib, atau lebih tepatnya; antara alam manusia dan alam jin (al-tsaqalain). Lantai hitam-putih sering kali disisipkan dalam perfilman dan konser musik. Dalam adegan kali ini, terlihat jelas bahwa Xavier –sebagai manusia– tengah 'bertemu' dengan Raven, sebuah makhluk bertubuh biru yang dikesankan seperti jin.

Albert Pike, seorang Freemason derajat-33 dan juga pendiri gerakan rasialis KKK (Ku Klux Kan) menyatakan bahwa Freemason/secret societies hampir seluruhnya diasaskan oleh Kabbala. Artinya, ritual kaum Mason tak kan jauh dari praktik sihir berikut simbol-simbol warisan paganisme Babilon dan Mesir kuno. Motif 'lantai hitam-putih' juga digunakan pada adegan ketika Erik –yang telah dewasa– berada di sebuah bar di Villa Gesell-Argentina ketika mencari Sebastian Shaw.

 kita lihat kembali lagi ke kamar Xavier persis sebelum adegan pertemuannya dengan Raven, maka perhatikan apa yang terdapat di atas meja di dekat ranjang Xavier. Di situ terdapat tiga buah foto, sepertinya  publik sangat akrab dengan dua wajah dari ketiga foto itu, yang satu sebelah pojok kiri adalah Charles Darwin, dan yang sebelah pojok kanan adalah Albert Einstein. Apa hubungannya dengan Xavier? Lantas, mengapa ada persamaan dengan nama depan mereka; 'Charles' Darwin dan 'Charles' Xavier? Dan apakah semua itu kebetulan?

Untuk ukuran seorang anak kecil, lebih cocok jika Xavier meletakkan foto kedua orang-tuanya di figura tersebut, agak janggal jika seorang anak SD meletakkan foto Darwin dan Einstein dalam bingkai foto privat seolah kedua orang tersebut adalah orang tuanya. Mungkin jika sepintas dilihat, penonton tidak terlalu memperhatikan foto tersebut, dan terbesit jika itu hanyalah foto-foto famili atau orang tuanya, namun sekali lagi, itu bukanlah foto keluarganya, lantas kenapa harus Darwin dan Einstein foto yang dipilih sang sutradara untuk diletakkan di atas meja Xavier?
Dari empat hal inilah setidaknya kita akan mengetahui pesan rahasia yang tersembunyi dalam film X-Men First Class ini, pertama adalah logo Heksagram (bintang David) yang mewakili gerakan Zionisme, kedua adalah lantai hitam-putih sebagai simbol gerakan Freemasonry/secret societies, ketiga adalah Charles Darwin dan keempat adalah Albert Einstein. Hingga akhir cerita film ini, semua akan berkait-kelindan dengan empat unsur tersebut, saling berhubungan dan menuju kepada sebuah pesan subliminal yang dibisikkan secara halus ke dalam pikiran jutaan penonton.
Darwinisme; dari Evolusi Hingga Mutasi
Mari  memulainya dengan Charles Darwin terlebih dahulu. Mendengar namanya, kita akan teringat tentang teori evolusi.  Jika kita pernah belajar Biologi di bangku sekolah tentang adanya seleksi alam, yaitu pertarungan antar makhluk hidup guna mempertahankan spesis masing-masing, maka lupakan teori tersebut. Atau jika kurikulum yang kita pelajari dulu mencekoki kita tentang bagaimana manusia berevolusi dari kera menjadi manusia, maka buang jauh-jauh dogma itu dan jangan diwariskan kepada keturunan kita. Cukup sampai di sini kita ditipu mentah-mentah oleh teori Darwin ini.

Darwinisme sejatinya ingin menegaskan bahwa alam ini tercipta secara kebetulan tanpa adanya The Creator. Gawatnya, dalam kamus akidah Islam, kata 'kebetulan' itu tak pernah ada, karena itu bertentangan dengan pokok Iman terhadap Qadha' dan Qadar. Selanjutnya, teori Darwin ini kemudian menjadi filsafat materialisme dan rasisme yang diadopsi oleh Neo-Fir'aun semacam Adolf Hitler. Hitler beranggapan bahwa bangsa Aria adalah ras unggul yang paling berhak memiliki dan mengatur dunia.  Jangan heran jika dalam film ini, berkali-kali ditampilkan simbol Nazi yang nota-bene adalah kendaraan Hitler sekaligus piranti untuk menerjemahkan filsafat Darwin dalam bentuk Perang Dunia-II.

Selain swastika Nazi, dapat dijumpai simbol komunisme berupa 'Palu dan Celurit'. Dan jika membahas tentang komunisme, lazimnya kita merujuk kepada penggagas komunisme itu sendiri yaitu Karl Marx. Dialah orang pertama yang memahami sumbangsih besar Darwin terhadap paham materialisme. Karl Marx menunjukkan simpatinya kepada Darwin dengan mempersembahkan karya terbesarnya Das Kapital kepada Darwin. Dalam edisi bahasa Jerman dari buku tersebut, yang ia kirim kepada Darwin ia menulis: "Dari seorang pengagum setia Charles Darwin". Maka tak heran jika Karl Marx pernah berujar bahwa "Agama adalah Candu". Karena Marxisme sejatinya merupakam paham yang menolak keterlibatan agama dalam urusan dunia. Itu sebabnya, ajaran evolusi yang juga menafikan paham ketuhanan ini searah dengan jalur pemikiran Karl Marx.

Teori dan konsep evolusi secara vulgar ditegaskan dalam film ini, jelas tersirat dalam percakapan antara Erik dengan Schmidt (juga dipanggil Sebastian Shaw) –yang merupakan pejabat Nazi– ketika ia bertutur kepada Erik,
"Genes are the keys that unlocks the door to a new age, Erik. A new future for mankind. Evolution."
(Gen adalah kunci untuk membuka pintu menuju era baru, Erik. Masa depan baru bagi umat manusia. Evolusi.)
Dalam scene tersebut, Sebastian memaksa Erik untuk mengeluarkan kemampuannya, memaksa Erik untuk menjadi pengikutnya, demi sebuah tujuan, yaitu membuka tata dunia baru (New Age) yang ia sebut sebagai "Evolusi". Evolusi dalam tafsiran Nazi berarti merujuk kepada teori Darwin bahwa sebuah spesis yang unggul dan kuat untuk tetap survive harus membunuh spesis lainnya yang lebih rendah dan lemah. Inilah yang kemudian disebut sebagai "Teori Eugenetika", yaitu membuang orang-orang berpenyakit dan cacat, serta 'memperbaiki' ras manusia dengan memperbanyak jumlah individu sehat. Sebagaimana hewan jenis unggul dapat dibiakkan dengan mengawinkan induk-induk hewan yang sehat, maka berdasarkan teori ini, ras manusia pun dapat diperbaiki melalui cara yang sama.
Ideologi Darwin yang dianut Nazi terbaca jelas dalam buku Adolf Hitler berjudul Mein Kampf (perjuanganku), dimana Hitler termasuk golongan yang 'terilhami' oleh teori seleksi alam tersebut. Hingga pada rapat umum partai Nazi di Nuremberg tahun 1933, Hitler mengumandangkan bahwa: "Ras yang lebih tinggi memperbudak ras yang lebih rendah…"

Selain "Evolusi", dalam percapakapan itu disebutkan tentang "New Age" sebagai konsep masa depan umat manusia. Di sini penulis akan sedikit menyinggung tentang hakekat "New Age" dan "New Age Movement". Istilah ini digunakan sejak 1809 oleh William Blake yang menggambarkan era kedatangan kemajuan spiritual dan artistik. Gerakan New Age adalah gerakan spiritual Barat yang dikembangkan pada paruh kedua abad-20. Ajaran utamanya memiliki gambaran sebagai pemaduan kedua tradisi spiritual metafisik Timur dan Barat yang bertujuan untuk menciptakan spiritualitas tanpa batas atau dogma yang inklusif dan pluralistik (terbuka dan mejemuk). New Age juga menekankan bahwa pikiran, tubuh serta roh saling berkaitan, meyakini adanya suatu bentuk Monisme (realitas fundamental; mungkin itu Tuhan, jiwa atau materi) serta kesatuan seluruh alam semesta.
Menurut penulis Nevill Drury, asal-usul gerakan ini dapat ditemukan pada abad 18 dan 19, terutama melalui karya-karya esoteris Emanuel Swedenborg, Franz Mesmer, Helena Blavatsky dan George Gurdjieff, yang meletakkan beberapa prinsip filosofis dasar yang kemudian mempengaruhi gerakan ini. Beberapa elemen gerakan New Age awalnya muncul di abad-19. Seperti dalam gerakan Metafisis semacam Spiritualisme, Teosofi dan New Thought. Dan dalam gerakan pengobatan alternatif seperti Chiropractics dan Naturopati. Gerakan-gerakan ini memiliki akar di berbagai tradisi esoterik atau okultisme (ilmu gaib) Barat, seperti seni hermetik astrologi, sihir, alkimia, dan Kabbalah.
Dalam kesimpulannya, New Age adalah semacam keyakinan yang bersifat plural dan general. Hal tersebut tergambar jelas dalam deskripsi konsep Theisme yang mendefinisikan Tuhan sebagai gagasan abstrak bersifat umum yang dapat dipahami dalam banyak cara. Sedangkan dalam konsep hubungan interpersonal, penganut gerakan New Age mengakui secara penuh kesetaraan kaum perempuan dalam segala aspek kehidupan. Dan mengakui segala jenis orientasi seksual seseorang baik heteroseksual, homoseksual (gay/lesbian) hingga biseksual. Sama halnya dalam masalah gender, apakah seseorang tersebut cisgender, transgender, atau interseksual yang semuanya ditujukan sebagai sarana pengembangan spiritual.
Puncaknya adalah hakekat New Age dari konsep "Eklektisisme"-nya yang menyatakan bahwa spiritualitas New Age dicirikan oleh pendekatan individu untuk praktek spiritual dan filsafat serta penolakan doktrin agama. "Eklektisisme" sendiri adalah upaya untuk melakukan pilihan serta penggabungan antara beberapa bagian dari bermacam-macam aliran dan corak dari filsafat. New Age Movement sepintas mungkin terdengar rumit, tapi inti daripada gerakan ini adalah penolakan terhadap segala jenis agama dan dogma dengan merobohkan tembok pembatas antar akidah dengan cukup memaknai hidup secara esensial saja.
Di Indonesia, gerakan seperti ini terwujud dalam beberapa pokok dogma seperti Liberalisme-Pluralisme-Sekularisme. Karena dalam asumsi mereka semua agama itu sama. Shalat itu yang penting esensinya yaitu dzikir dan ingat kepada Tuhan dan tidak perlu menggunakan ritual semacam ruku' dan sujud. Pada konsep selanjutnya mereka juga menciptakan produk bernama "Fikih Lintas Agama" yang merupakan kajian absurd karena memaksakan adanya "Fikih" di setiap agama. Padahal jelas, Ilmu Fikih itu sendiri hanya dimiliki Islam, lantas bagaimana mungkin tercipta sebuah 'lintasan' multi-agama jika terma Fikih sendiri tak pernah dikenal oleh masyarakat yang non muslim ?
Baik, itulah gambaran singkat tentang New Age. Selanjutnya kita akan kembali mengulas percakapan antara Sebastian dan Erik, yaitu saat Sebastian Shaw menegaskan kepada Erik,
"It's a simple thing I ask of you. A little coin is nothing compared to a big gate."
(Ini hanya perkara sederhana yang kuminta darimu. Koin kecil tak ada apa-apanya dibandingkan pintu gerbang yang besar).
Dalam percakapan ini Sebastian mengungkapakan kata "Big gate". Sebuah "Gerbang Besar" yang akan mengantarkan umat manusia kepada New Age, atau lebih tepatnya New World Order dengan cara evolusi, bertarung, membunuh, dan bertahan. Ini berhubungan erat dengan adegan-adegan selanjutnya, tentang Depopulasi Penduduk, tentang pemusnahan ras manusia secara massal. Hanya saja di paragraf ini penulis ingin kembali menyoroti tentang kata 'Big Gate' tersebut.

Dalam film-film Hollywood lainnya, kesan 'Big Gate' sering ditampilkan dengan dua buah menara kembar. Bahkan selain lantai hitam-putih, 'dua tiang' atau 'menara ganda' juga terdapat di altar loji para Freemason/secret societies
Dua Tiang yang disebut dengan Boaz and Jachin ini juga diyakini sebagai representasi dari The Gate of Solomon Temple.
Namun dalam film ini, Big Gate lebih dikesankan sebagai gerbang menuju Tata Dunia Baru (semboyan Secret Societies), untuk membukanya seseorang harus rela berkorban dan memberikan tumbal. Tapi pengorbanan kecil tersebut tak sebanding dengan kenikmatan yang akan diraih nanti tatkala Gerbang tersebut terbuka. Dalam adegan ini, 'Gate' hanya digambarkan dengan sebuah pintu kaca sederhana. Lalu, setelah Sebastian membunuh ibu Erik –sebagai tumbal– dan mampu memancing Erik mengeluarkan kemampuan mutant-nya, ia pun mengajak Erik memasuki 'dunia barunya' seraya berkata,
"Outstanding, Erik! So we unlock your gift with anger. Anger and pain. You and me, we're going to have a lot of fun together."
(Luar biasa, Erik! Kita telah membuka bakatmu lewat amarah. Amarah dan rasa sakit. Kau dan aku, kita akan banyak bersenang-senang).

Jika kita telah memahami hal ini, maka film-film Hollywood lainnya pun tak jauh beda karena di balik semuanya terdapat oknum yang sama, yaitu Freemason/secret societies. dan mereka hanya mengubah sedikit bentuk gerbangnya sesuai dengan alur cerita, namun semua 'Gate' yang ditampilkan menuju makna yang sama; yaitu mediasi penghubung antara dua dimensi atau kehidupan.
Kembali kepada teori Darwin tentang seleksi alam, doktrin ini cukup mendapat ruang yang luas dan berhasil merekrut banyak pengikut pada akhir abad ke-19 di saat masyarakat masih terbelakang dan 'mudah dibohongi', hingga akhirnya disadari bahwa seleksi alam tidak mampu mendorong terjadinya evolusi, akhirnya para penganut Darwinisme (kaum evolusionis) memunculkan konsep "Mutasi" dalam teori mereka di abad ke-20. Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada gen (DNA) makhluk hidup karena pengaruh luar seperti radiasi. Evolusionis menyatakan perubahan ini menyebabkan organisme berevolusi.
Akan tetapi, berbagai penemuan ilmiah menolak pernyatan ini, sebab semua mutasi yang pernah diketahui hanya menyebabkan kerugian pada makhluk hidup. Semua mutasi yang terjadi pada manusia mengakibatkan kelainan mental maupun fisik seperti Down Syndrome, tubuh pendek, atau penyakit lain seperti kanker. Dengan demikian, mutasi adalah kecelakaan genetis yang terjadi pada makhluk hidup. Sama halnya dengan segala jenis kecelakaan, mutasi hanya menyebabkan gangguan dan kerusakan. Itu artinya, evolusi melalui mutasi adalah hal yang mustahil.
Kisah X-Men sendiri adalah cerita tentang sekumpulan manusia yang terkena mutasi (Mutant). Para Mutant ini selalu menyembunyikan jati diri mereka agar terlihat normal. Namun anehnya, Mutant di sini digambarkan sebagai orang yang justru memiliki talenta dan kelebihan tersendiri, seperti dapat menghilang, memiliki telepati, dapat terbang, pengatur badai, memiliki tenaga magnet, dan seterusnya. Padahal, proses mutasi seharusnya menjadikan seorang Mutant menjadi cacat. Maka bukanlah kebetulan jika dalam film ini konsep mutasi kembali ditegaskan oleh Sebastian Shaw saat menunjukkan kemampuan mutasi Emma kepada Kolonel Hendry dalam kalimatnya,
"Magnificent, isn't she, Bob? Genetic mutation, the evolution of Human Genome."
(Luar biasa kan? Mutasi genetik, evolusi gen manusia)

Sebastian dalam cerita ini adalah tokoh antagonis utama yang ingin mengadu-domba antara Amerika dan Rusia agar terjadi perang antar mereka. Sebastian memiliki tiga mitra loyalis, di antaranya adalah Azazel, seorang Mutant berwujud red devil karena berkulit merah dan memiliki ekor yang runcing. Hanya saja ia tak bertanduk. Kata "Azazel" sendiri, merupakan sebutan untuk Iblis dedengkotnya setan yang menolak sujud kepada Nabi Adam 'alaihissalam. Jika kita rujuk kepada kitab-kitab tafsir –semisal karangan Imam al-Qurthuby, Ibnu Katsir dan Imam al-Thabary– kita akan mendapatkan atsar Abdullah bin Abbas yang mengatakan bahwa iblis sebelum melakukan maksiat ia bernama Azazel (عزازيل), namun ketika menolak perintah Allah, ia pun dilaknat dan disebut sebagai; iblis. Kata 'iblis' secara linguistik berarti 'yang terputus rahmatnya dari Allah'. Namun jika melihat indikator lainnya tentang kentalnya corak Darwinisme, penggunaan tokoh Azazel dalam film ini lebih ditujukan kepada penolakan akan penciptaan Nabi Adam itu sendiri.

Selain Azazel, Sebastian juga memiliki asisten bernama Emma. Seorang wania Mutant yang mampu membaca dan mengkontrol pikiran orang lain (mind control) layaknya kemampuan yang dimiliki Charles Francis Xavier (Professor X). Namun yang menarik adalah, istri Charles Darwin ternyata juga bernama Emma, dan putera Charles Darwin yang menulis buku "The Life and Letters of Charles Darwin" bernama Francis. Lagi-lagi kita bertanya, Apakah ini semua kebetulan? Charles, Francis, Emma? Lantas apa maksud di balik semua ini?
Merujuk lagi masalah mutasi, motif seperti ini sama persis dengan cerita rekaan Hollywood lainnya, dimana proses mutasi atau musibah yang menimpa seseorang justru menjadikan mereka menjadi super hero. Seperti kisah Peter Parker yang digigit laba-laba berdampak justru bukan negatif, tapi malah memberikan kekuatan laba-laba hingga bisa menjadi Spiderman. Atau Clark Kent yang terkena radiasi Crypton bukannya cacat tapi malah menjadi Superman. Memang benar semua ini adalah kisah fiktif, tapi sekali lagi, cerita bohongan tersebut berhubungan erat dengan konsep evolusi. Dan jika modus ini diulang dan terus diulang, maka secara perlahan publik dan khususnya masyarkat Indonesia yang tingkat pendidikannya masih rendah dengan sendirinya akan membenarkan konsep mutasi-evolusi tanpa disadari .
Maka jika dipahami, film X-Men ini sebenarnya disokong oleh kaum evolusionis-materialis. Dan konsep dari evolusi –sebagaimana yang dituturkan Darwin dalam bukunya "The Descent of Man"– yaitu mengajarkan bahwa manusia dan kera berasal dari satu nenek moyang yang sama. Para pengikut Darwin juga telah berusaha untuk memperkuat kebenaran pernyataan tersebut. Tetapi, walaupun telah melakukan berbagai penelitian, pernyataan "evolusi manusia" belum pernah dilandasi oleh penemuan ilmiah yang nyata khususnya di bidang fosil.
Tapi, meskipun kaum Darwinis tak pernah berhasil menyadurkan bukti ilmiah untuk membuktikan teori mereka, mereka sangat berhasil dalam satu hal; yaitu Propaganda! Mereka sangat ahli berbohong dengan menciptakan fosil palsu dengan mengkombinasikan antara tengkorak Simpanse dengan rahang manusia. Mereka adalah orang-orang yang ahli berkonspirasi dengan menciptakan "Pohon Evolusi Manusia" yang menggambarkan penjelmaan manusia dari kera. Dan mereka tidak hanya licik berdusta, namun juga mampu menjejali pikiran kaum cendikia dengan ideologi ini melalui institusi pendidikan dan kurikulum sekolahan.

Manipulasi gambar dan fosil hingga sekarang masih menjadi trade-mark Darwinisme. Dalam film ini, unsur tersebut ditampakkan secara jelas dalam ruang belajar Charles Xavier. Dimana Xavier berperan sebagai profesor muda dalam bidang genetik dari Universitas Oxford, sebuah Universitas kawakan dunia tempat melahirkan kaum intelek. Hanya saja yang ingin ditegaskan dalam film ini, bahwa Xavier adalah seorang Darwinis, dan teori Darwinisme adalah konsep ilmiah yang diakui kaum saintis terpelajar.
Roger Morneau, salah seorang mantan anggota perkumpulan rahasia penyembah setan dalam sebuah wawancara eksklusif –yang kemudian rekaman videonya diadopsi The Arrivals part-31 (The Great Deception)– membeberkan sebuah fakta mengejutkan terkait agenda yang dicanangkan secret society tersebut dalam upaya menghilangkan keyakinan terhadap Tuhan melewati teori evolusi. Roger dalam wawancara tersebut berujar, "…To destroy the bible without burning it through the theory of evolution." (Memusnahkan bibel tanpa membakarnya yaitu dengan memperkenalkan teori evolusi manusia).
Roger kemudian menegaskan bahwa setan secara langsung mengajari Darwin perihal teori ini, seraya berkata, "Satan taught Charles Darwin personally in setting up the principles of the theory of evolution." (Setan telah mengajari Charles Darwin secara langsung dalam membangun prinsip teori evolusi). Lalu ia mengukuhkan, bahwa setiap orang yang mengajarkan teori ini akan mendapat "hadiah" istimewa dari setan sendiri, "Anyone teaching the theory of evolution is considered to be a minister of that great religious system." (Siapa saja yang mengajarkan teori evolusi ini, dianggap sebagai seorang menteri dalam sistem 'agama' ini).
Kemudian untuk lebih detailnya, lihatlah materi yang dipelajari Charles Xavier serta cermatilah adegan saat Xavier membaca buku bahan thesisnya tersebut. Ia membaca,
"To Homo neanderthalensis, his mutant cousin Homo sapiens, was an aberration. Peaceful co-habitation, if ever it existed, was short lived. Records show, without exception that the arrival of the mutated human species in any region was followed by the immediate extinction of their less evolved kin."
(Bagi species Hominian, sepupunya yang bermutasi, Homo Sapiens (manusia) adalah penyimpangan. Kehidupan damai bersama di antara keduanya, jika pernah ada, hanya berlangsung singkat. Catatan sejarah, tanpa terkecuali, menunjukkan kehadiran spesis manusia yang bermutasi di wilayah manapun akan diikuti dengan kepunahan spesis kerabat terakhir yang berevolusi).
Isi buku Xavier tersebut mengingatkan kita pada "pelajaran" tentang manusia purba yang ditemukan fosilnya di Mojokerto dan dinamakan "Pithecanthropus Erectus" atau sering disebut juga dengan "Homo Erectus". Hingga di kemudian hari ditemukan tengkorak yang mirip dengannya di dekat desa Ngandong, yang juga terletak di lembah Bengawan Solo hingga dinamakan sebagai "Homo Soloensis". Homo Erectus dan Homo Soloensis digambarkan sebagai manusia purba dengan peradaban primitif, kolot dan berfisik setengah kera. Padahal, dalam Kitab Suci Ummat Islam, Al-Qur'an, satu-satunya manusia kera adalah bangsa Yahudi yang melanggar perintah Allah kemudian dikutuk menjadi kera sebagai hukuman di dunia. Dan tentunya, mereka tidak berkembang-biak juga tidak mewariskan ke-Kera-annya kepada orang lain. [Lihat; al-Baqarah(2): 65, al-Maidah (5) : 60 dan al-A'raf (7) :166].
Kajian 'manusia purba' yang sama sekali tidak ilmiah tersebut menandakan bahwa Darwinisme telah mengakar kuat di bumi Nusantara Indonesia sejak puluhan tahun silam. Dan ini bertentangan langsung dengan konsep dasar penciptaan manusia yang memiliki asal-usul dari Nabi Adam 'Alaihissalam. karena Nabi Adam semenjak diciptakan langsung diperkenalkan Allah dengan kosa-kata yang bahkan para Malaikat pun tidak tahu. Nabi Adam beserta Siti Hawa semenjak di Surga telah mengenal pakaian dan turun ke bumi pun dalam keadaan berpakaian. Keturunan pertama Nabi Adam, Qabil adalah seorang petani, dan Habil adalah penggembala. Yang artinya, mereka telah mengenal cocok-tanam dan ternak hewan. Manusia diciptakan dalam kondisi sempurna, berilmu, beradab dan bertuhan. Hingga zaman terus berjalan maka Bani Adam pun kian berkembang secara ilmu dan peradaban, bukan secara evolusi fisik ala Darwin.
Sejauh ini kita mampu membaca kemana arah film ini, dan dapat dipastikan bahwa aroma Darwinisme sangat kental dipaparkan dalam setiap adegannya. Lantas kemana ujung pangkal Darwinisme? Tidak lain semua akan berhenti pada "stasiun kemusyrikan" yang menyatakan bahwa dunia ini tidak diciptakan, melainkan terwujud dengan sendirinya. Tiada pencipta,Tidak ada Tuhan, yang ada hanyalah kebetulan semata. Oleh karenanya dapat kita terka dengan mudah apa maksud perkataan Erik dalam adegannya ketika mencari Sebastian Shaw,
"I'm looking for my creator."
(Aku tengah mencari penciptaku)
Memang benar dalam cerita ini Erik 'dibesarkan' oleh Sebastian. Kekuatan, kemampuan serta talenta mutasinya dikembangkan dan dibina oleh Sebastian. Itu sebabnya Erik menyebutnya sebagai 'Creator'. Hanya saja kata "Looking for Creator" di sini lebih ditujukan sebagai cemoohan sinis dari kaum Darwinis untuk menyatakan bahwa Dzat Pencipta (Tuhan) dan konsep penciptaan tidak pernah ada dalam kamus Darwinisme. Wallahu a'lam.
Dari pemaparan di atas akhirnya diketahui alasan sang sutradara memajang foto Darwin di kamar Xavier. Begitu juga dengan penamaan Azazel, Charles, Francis dan Emma menegaskan bahwa itu semua bukan 'murni cerita' namun ada maksud di balik semuanya. Dalam film ini juga terdapat seorang tokoh Mutant bernama "Darwin" yang mampu memiliki insang dan merubah kulitnya menjadi batu. Hanya saja dia bukanlah pemeran utama sehingga tidak banyak diceritakan.
Setelah semua ini apakah kita masih menganggap ini semua sebagai 'kebetulan' semata? Tentu saja tidak. Kita juga sadar, bahwa kemungkinan besar alasan sang sutradara menamakan tokoh pada film ini dengan nama-nama keluarga Charles Darwin, tidak lain sebagai penghormatan terhadap Darwin sekaligus ideologi materialis yang merupakan kredo bersama bagi kaum anti-Tuhan. [my]
(Bersambung insya Allah)
Referensi:
  • Al-Qur'an al-Karim dan Terjemahannya
  • Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Qurthuby, "Al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an"
  • Abu al-Husain bin al-Hajjaj bin Muslim (Imam Muslim), "Al-Jami' al-Shahih (Shahih Muslim)"
  • Abu al-Fida' Ismail bin Umar bin Katsir al-Dimasyqi (Ibnu Katsir), "Qashash al-Anbiya'"
  • Abu al-Fida' Ismail bin Umar bin Katsir al-Dimasyqi (Ibnu Katsir), "Tafsir Al-Qur'an al-Adzim"
  • Abu Ja'far Muhammad bin Jarir al-Thabary, "Jami' al-Bayan fi Ta'wil Al-Qur'an"
  • Adian Husaini, "Nurcholish Madjid: Kontroversi Kematian dan Pemikirannya" (.ppt file)
  • Adnin Armas, "Modernisasi dan Islamisasi" (.ppt file)
  • Harun Yahya, "Ancaman Global Freemasonry"
  • Harun Yahya, "Keruntuhan Teori Evolusi"
  • Harun Yahya, "Mengapa Darwinisme Beretentangan dengan Al-Qur'an?"
  • Harun Yahya, "Menyibak Tabir Evolusi"
  • Rizki Ridyasmara, "Codex; Konspirasi Jahat di Atas Meja Makan Kita"
  • Su'ud Shabry, "Al-Ifta' 'Inda Syaikh al-Qaradhawi, al-Manhaj wa al-Tathbiq"
  • The Arrival, a film by Noreagaa & Achernahr Production
  • Davidicke.com
  • Wikipedia.com

Kontroversi Film "The Arrivals, The Divine Book dan Phase 3"

| 5 comments





Assalamu'alaikum
Salam Damai

Apa kabar teman-teman, semoga tetap sehat selalu.

To The Point aja,

Mungkin 3 film ini (The Arrivals, The Divine Book, Phase 3) di dunia online sudah tidak asing lagi. Terutama bagi Anda yang mengamati dunia "secret societies/illuminati/freemason". Film ini mengupas tentang siapa mereka dan konspirasi di baliknya. Pro dan kontra dari berbagai kalangan bermunculan. bahkan tidak jarang yang saling menghina satu sama lain, Astaghfirllah....

Hal yang paling sering dikomentari oleh beberapa kalangan adalah salah satu pembuat film itu diperkirakan dari kalangan syi'ah. Saya pribadi mengakui bahwa umumnya kalangan syi'ah memang memiliki beberapa pemikiran politik yang cukup menyimpang, walaupun mungkin saja ada segelintir yang pemahamannya mendekati kemurnian dari Al Quran dan Al Hadist.

Serta adanya kontroversi yang mengatakan bahwa justru film ini adalah sebuah propaganda freemason dan justru malah "meneriakkan" sistem pluralisme yang berlawanan dengan pemikiran teman-teman dari Indonesian Wake up Project sendiri. Apakah semua ini benar ?

Saya sangat menyarankan agar Anda yang belum menonton film ini ketika menonton nanti, memposisikan diri dengan istilah "gelas kosong". Supaya pesan dan info dalam film-film tersebut bisa masuk secara objektif serta menyeluruh. Setelah itu, lakukan lah kajian kritis dari pesan film-film itu dengan realita dunia sekarang ini. Apakah betul apa yang dipaparkan oleh ke 3 film itu mendekati realita atau hanya sebuah pembualan belaka.

Persamaan dan persaudaraan yang diusung oleh para pembuat film-film tersebut, ketika Anda mampu melihatnya berkali-kali dan mengkajinya dengan hati adalah konsep persaudaraan dan persamaan dalam HUMANITY. Bukan persamaan dalam bentuk KETUHANAN atau AKIDAH.

Kami Indonesian Wake up Project dengan jelas dan tegas menolak bentuk apa pun pemahaman yang menyamaratakan semua agama atau PLURALISME.

Ada beberapa bagian/part videonya yang Anda tidak bisa memahaminya secara parsial. Karena antara satu part ke part lain, antara satu judul film ke judul lainnya sebetulnya mengandung sebuah pemahaman yang berkesinambungan. Ketika Anda memahaminya secara parsial maka opini "pluralisme" di beberapa bagian, akan tercipta di benak Anda.

Di sinilah kami berusaha meluruskan pemahaman itu, bahwa apa yang disampaikan oleh ke tiga film itu, bukan lah sebuah pemahaman tentang pluralisme.

ketika Anda mampu memahami isi pesan film tersebut lalu Anda lakukan kajian tentang keadaan dunia dewasa ini, Anda tidak apatis dengan lingkungan Anda, Anda ingin membuat perubahan positif pada diri Anda, lingkungan Anda, dan bagi Anda yang mengakui akan keberadaan Tuhan, maka Anda akan mampu melihat sebuah "makar" kezaliman besar yang sedang dilaksanakan perlahan-lahan namun pasti oleh para elite "secret societies" yang jelas-jelas berkiblat ke makhluk yang bernama "Syaithan/Satanis" yang dipaparkan secara "blak-blakan" di film-film tsb.

Lalu apakah Anda akan berkata "Ah masa bodo, Ah bullshit, Ah semua itu fiktif, Ah pemikiran sesat, dan segudang alasan lain yang secara tidak langsung Anda mendukung pergerakan dan langkah "Syaithan/Satanis" tersebut. Na'uzdubillah..

Sabda Nabi Muhammad SAW yang sangat jelas adalah ketika kita melihat sebuah kemungkaran ubahlah dengan tangan mu, jika tidak sanggup dengan tangan mu, ubahlah dengan lisan mu, ketika tidak sanggup juga maka ubahlah dengan hatimu, maka itu lah serendah-rendahnya iman.

Bukan berarti di rubah dengan tangan, kita melakukan aksi "main hakim sendiri", bukan. Justru ini lah yang salah. Artinya, kita diwajibkan untuk melakukan perbuatan-perbuatan untuk mencegah pengaruh-pengaruh jahat itu terjadi di sekitar kita, terutama sekali untuk diri kita, keluarga serta orang-orang terdekat yang kita cintai. Baik itu mengingatkan, menasehati, menegur secara halus bahkan berdialog untuk memaparkan sebuah kebenaran yang memang nyata-nyata sejalan dan seiring dengan fitrah manusia yang cinta kedamaian dan membenci kerusakan.

Ketika itu pun tidak bisa kita lakukan, maka minimal di dalam hati kita berkeyakinan bahwa "kemungkaran" tsb adalah bentuk kesalahan yang nyata, dan inilah hal yang paling minimal yang harus kita lakukan, "menganggap salah dalam hati , orang di sekitar Anda yang berbuat negatif /kemungkaran ".

Pesan-pesan yang disampaikan dalam film-film tersebut bukan berarti Anda harus  "menolak modernitas" dan menjadikan Anda skeptis terhadap segala sesuatu. Kita perlu untuk menjadi modern. kita perlu memiliki fasilitas yang canggih yang memudahkan pekerjaan kita.Kita perlu beradaptasi dengan keadaan zaman. Tapi bukan dengan cara menjual "agama" kita untuk mendapatkan harta, tahta dan wanita.

Anda harus lebih "aware" terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal/point-point yang dipaparkan  di film tsb, dan dengan point-point itu Anda mampu memagari diri Anda, keluarga Anda serta lingkungan Anda, dan yang paling penting akidah Anda terutama Anda sebagai seorang Muslim/Muslimat.

Para pembuat film-film tersebut pun tidak memaksakan kehendak mereka supaya Anda menerima bulat-bulat isi pesan yang disampaikan. Bahkan Anda diminta melakukan investigasi/riset/pengamatan sendiri berkaitan dengan  bukti-bukti yang dipaparkan 3 film tersebut.

Bukan juga berarti kita yang menonton film tersebut dan menyetujui akan pesan-pesan yang disampaikan itu malahan kita masuk ke (komentar beberpa orang) syi'ah, tidak sama sekali.

We (muslim) have to love and respect Rasulullah Muhammad SAW,  love and respect Khulafaurrasyidin  ( Abu Bakar, Umar, Utsman and Ali Radhiallahuanhum) , love and respect Ahlul bait, love and respect Tabi'in , love and respect Tabi' tabi'in, love and respect Ulama Khalaf, Salaf and Contemporer, love and respect Muslimin and Muslimat, Mukminin and Mukiminat , love and respect all of human being in this world.

And We have to love peace and tolerate at each other and WAKE UP from the deep sleep and begin to build the positif and social awareness about our world.


Wassalamu'alaikum
Salam Damai