Demokrasi & Nasionalisme is Bullshit!!

| 2 comments
by Ronny Indarwanto
Demokrasi, sebagai sebuah sistem buatan manusia, tentu tak lepas dari vulnerabilities seperti halnya software bikinan Microsoft yang rentan dengan bug sehingga sistem keamanan situs KPU 2004 beberapa saat lalu bisa hacked and cracked oleh seorang hacker dari daerah Kebumen bernama Dani Firman Syah a.k.a Xnuxer, yang juga penulis buku TIP & TRIK COMPUTER HACKING: HACKING & CARA PENGAMANANNYA buku 1 & 2 [makanya denger nasehat Susanto alias S’to dalam bukunya SIH / SENI INTERNET HACKING: UNCENSORED terbitan Jasakom, dan buat admin situs KPU jangan terlalu arogan dong, sok-sokan bilang security-nya tak bisa ditembus. Ngga ada sistem yang benar-benar aman, sekalipun computer anda offline.]

“Ron, apa hubungannya sama hacking?” Hehe, bagus kalau ada yang menanyakan gitu. Saya baru saja menonton sebuah film documenter bagus yang berhubungan dengan hacking maupun demokrasi, yaitu HACKING DEMOCRACY, yang menunjukkan kecurangan-kecurangan yang terjadi pada pemilu di negara yang dianggap penjaga demokrasi bernama Amerika Serikat yang juga dikenal sebagai Uncle Sam (Samiri kali yaw?), atau menurut P.J. O’Rourke dalam bukunya PARLIAMENT OF WHORES: A LONE HUMORIST ATTEMPTS TO EXPLAIN THE ENTIRE U.S. GOVERNMENT disebut “Uncle Sucker”.

HACKING DEMOCRACY menceritakan bagaimana suara hasil pemilu dimanipulasi oleh hacker sehingga hasilnya – belakangan setelah dilakukan investigasi oleh seorang nenek bernama Bev Harris yang didukung kelompok aktivis dari Seattle yang dimulai dengan pertanyaan sederhana “bagaimana penghitungan suara dilakukan” – dianggap tidak valid, dan berikut ringkasannya:

Mereka memulai segalanya dari Florida dan California hingga ke Ohio dan negara bagian Washington untuk mencari kebenaran. Perjalanan ini difilmkan oleh Simon Ardizzone, Robert Cohens, dan Russell Michaels untuk membongkar sebuah sistem busuk yang dipenuhi teka-teki mengenai pegawai pemilu yang tidak kompeten, yang tidak bekerja akurat serta bagaimana mesin penghitung suara yang dapat dirancang untuk mencuri hasil suara pemilu. Harris dan para aktivis temannya [juga dibantu beberapa computer scientist] membongkar kelemahan sistem mesin penghitung suara pemilu yang diproduksi perusahaan DIEBOLD.

Mereka mencari dan meneliti lebih lanjut hingga ke kantor pengurus pemilu di Florida. Harris dan para aktivis tersebut [dibantu seorang hacker dari Finlandia] melakukan serangkaian pengetesan terhadap mesin penghitung suara yang selama ini digunakan dalam pemilu yang diklaim bebas serta aman dan terpercaya. Hasil membuktikan bahwa hasil suara dalam mesin tersebut dapat dengan mudah dicuri dan dirubah datanya sesuai dengan keinginan yang berkepentingan, hanya dengan memory card berisi script untuk kegiatan tersebut.

HACKING DEMOCRACY menunjukan dengan gamblang adanya rahasia, kroniisme, dan konspirasi terhadap pemilu yang dilakukan perperiodenya selama ini baik di Amerika dan kemungkinan besar di Negara penganut demokrasi lainya.

See? Di Amerika yang dikatakan sebagai penjaga Demokrasi dan kekritisan warganya sudah tinggi saja masih bisa terjadi kecurangan seperti itu, apalagi di satu negara yang warganya sedikit sekali membaca tapi banyak komentar, ngga usah sebut contoh ya, ntar dibilang ngga nasionalis, hahahaha. Nasionalisme lagi, emang negara adalah segala-galanya apa? Right or wrong my country, haha, untung dalam Islam diajarkan bahwa yang BENAR TETAPLAH BENAR dan yang SALAH TETAPLAH SALAH. Itukah nasionalisme anda? Apa bedanya dengan cinta buta anak ABG yang baru “kenal” cinta? Saya memang cinta Indonesia, tapi saya lebih cinta Islam dan Yang Mewahyukannya, yang mengajarkannya, serta yang membelanya, tanpa perlu harus memuja budaya Arab atau Arab secara keseluruhan, seperti yang sering dituduhkan musuh-musuh Islam, emangnya semua yang berbau Arab pasti Islam po? Baca sejarah yang kritis dong, Abu Jahal dan Abu Lahab orang mana? Pakaiannya saya yakin tak beda jauh dengan Nabi SAW karena pernah sezaman, tapi apa kita akan mengatakan dua cecunguk itu orang Islam atau Islami hanya karena mereka orang Arab? Nah, itulah jeleknya nasionalisme, ngga objektif. Ngga usah protes dan bilang saya bawa-bawa agama, ini hak saya dalam negara demokrasi, apalagi agama saya termasuk mayoritas dalam jumlah, berarti dalam konteks demokrasi harus menang dong, kecuali jika demokrasi ngga lebih dari sekedar omong kosong saja.

Saya kira cukup satu contoh saja konspirasinya, anda yang cerdas dan kreatif pasti bisa mencari contoh lain dari negara kita sendiri. Saya hanya memberikan trigger, saya tak ingin mencekoki anda dengan materi jadi yang tak perlu dikembangkan dan diriset lagi, karena Conspiratorial View of History (menurut A. Ralph Epperson dalam buku THE UNSEEN HAND yang sedang dalam proses penerjemahan untuk dicetak oleh mr Joe Jussac kedalam bahasa Indonesia) akan menjadi tak ada gunanya lagi jika saya lakukan itu. Menjadi basi seperti halnya undang-undang di sebuah negara yang katanya penjunjung demokrasi, tapi siap menindak mereka-mereka yang mempropagandakan untuk golput pada pemilu, seolah-olah golput itu bukan sebuah pilihan, tapi malah melindungi aliran-aliran sesat yang jauh lebih merusak atas nama demokrasi, standar yang aneh. Apalagi, kutipan ayat-ayat dari Protocols of Zion diatas bisa menjadi bahan dasar untuk menge-check and recheck bau konspirasinya, bukan sekedar pemanis artikel ini saja. Semoga artikel ini bermanfaat, amien. Ada kurangnya mohon maaf, ada lebihnya mohon dibagi.

*) physiognomy: (Technical) The general appearance of a person’s face [LONGMAN DICTIONARY OF CONTEMPORARY ENGLISH, halaman 1233]

Terimakasih untuk seorang sahabat yang minta untuk tidak dipublikasikan identitasnya yang sudah membantu membuatkan summary film HACKING DEMOCRACY, sekaligus mencarikan artikel-artikel yang relevan tentang demokrasi.

Untuk dek Imel dari Blog Bening Hati, ini janji saya. Saya tunggu artikel sampeyan di blog anda yang pro demokrasi, jadi bagi para pembaca yang penasaran bisa membandingkan. Artikel ini saya buat bersamaan dengan saya menulis respon untuk salah satu artikel di blog tersebut yang berjudul ISLAM BANGET! TARBIYAH BANGET! PKS BANGET!

Pada kesempatan mendatang saya insyaAlloh akan membahas masalah HAM, yang jadi satu paket dengan demokrasi.

Referensi:

A. Ralph Epperson, THE UNSEEN HAND
Abdul Ghany bin Muhammad ar-Rahl, AKTIVIS PARTAI KORBAN FATAMORGANA DEMOKRASI
Abu Nashr Muhammad al-Imam, MEMBONGKAR DOSA-DOSA PEMILU
Adian Husaini, WAJAH PERADABAN BARAT
Hafizh Shalih, MENGADILI DEMOKRASI
Henry Ford, THE INTERNATIONAL JEW ABRIDGED EDITION AND THE PROTOCOLS OF THE ELDERS OF ZION
Muhammad Fahim Amin, RAHASIA GERAKAN FREEMASONRY DAN ROTARY CLUB
Syaikh Abu Muhammad ‘Ashim al Maqdisi, AGAMA DEMOKRASI
Syaikh Ahmad bin Muhammad bin Manshur al-‘Udaini, MEMBONGKAR KEDOK AL QARADHAWI
P. J. O’Rourke, PARLIAMENT OF WHORES
HACKING DEMOCRACY
http://www.almanhaj.or.id/
http://www.liberty-page.com/
http://www.rense.com/
http://www.wikipedia.com/

2 comments

Unknown | 2 November 2013 pukul 05.37

Mas brooo ,assalamualaikum, mas tolong donk saya sangat suka Syaikh ceramah imran hosein

minta tolong dibahas dunk, saya awam kurang bgt Faham makasi
wasalamualaikum dari jawatimur

icesiscabell | 4 Maret 2022 pukul 11.33

Lucky Creek Casino - Mapyro
This casino was not designed for slot machines nor other 동두천 출장마사지 casino games. They were 과천 출장안마 built in 2000 and 동두천 출장안마 are part of The Quinault 안양 출장안마 Tribe of Indians. 통영 출장샵

Posting Komentar